Desa Podosoko

Sapar atau safar adalah bulan ke dua dalam perhitungan kalender islam jawa. Dibulan ini banyak diadakan tradisi di Desa-desa termasuk Desa Podosoko. Saparan tahun 2018 ini Desa Podosoko menyelenggarakan Acara Perti desa dimulai rangkaian dusun Gledek tanggal 21 Oktober. Tujuan diadakannya kegiatan Saparan adalah rasa bersyukur masyarakat Desa Podosoko terhadap hasil bumi yang melimpah serta untuk "nguri-nguri" budaya atau kesenian tradisional yang ada di Desa Podosoko. Rangkaian acara yang berlangsung selama empat hari bisa disebut berhasil dikarenakan antusias masyarakat yang berpartisipasi.

Berbagai kesenian tradisonal seperti kesenian jaran kepang Dusun Pakisan, Jathilan Dusun Karangelo, Topeng ireng Dusun Marangan serta tamu dari luar desa yaitu kesenian Kubro siswo dari Sawanga ikut memeriahkan acara Saparan. Pada hari sabtu 3 Nopember 2018 pagi diadakan arak arak gunungan hasil bumi seperti sayuran dan buah-buahan dari berbagai dusun yang ada di Desa Podosoko yang berjumlah sembilan gunungan. Serta para peserta kirab gunungan membawa nasi tumpeng komplit yang disantap bersama sama dengan masyarakat Podosoko. Diakhir acara gunungan yang dibawa diperebutkan oleh para penonton untuk dibawa pulang. 

Acara puncak kegiatan Saparan Desa Podosoko adalah pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Jumbuh Siswanto dengan lakon "Tumuruning Nugraha" serta bintang tamu sinden dari Temanggung menemani malam yang sempat diguyur gerimis. Alhamdulillah dengan gerimis para penonton betah dan masih menyimak jalannya wayang kulit tersebut.

Insyaallah tahun depan akan diadakan kegiatan saparan yang ke empat(4) sebagai agenda tahunan Desa Podosoko.

Kami dari Pemerintah Desa Podosoko mengucapkan terimakasih atas terselenggarakannya Acara Perti Desa dengan lancar, antusias dan hikmat.